1.
JELASKAN,
MENGAPA SEBAGAI INVESTOR ANDA PERLU MEMAHAMI OPERASI PASAR MODAL? DAN BAGAIMANA
HUBUNGANNYA ANTARA PASAR MODAL DENGAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.
Investor perlu memahami operasi pasar
modal karena dalam operasi pasar modal akan terjadi Risiko operasional. Risiko
operasional dulu dikelola secara informal, sebagai bagian dari pekerjaan
sehari-hari seorang manajer, yang tak pernah memikirkan bahwa sebetulnya
pekerjaannya merupakan praktek dari manajemen risiko. Selain itu, pengelolaan
risiko operasional umumnya dilakukan oleh bidang audit dan kepatuhan. Namun
seringkali risiko operasional ini terlambat diidentifikasikan, karena audit
menilai berdasarkan past performance. Risiko
operasional bersifat tanpa batas dan melekat di semua aktivitas bisnis dan operasional.
Selain itu, investor Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus
terlebih dahulu membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek.
Hubungan antara Pasar Modal
dengan Perekonomian suatu Negara adalah Pasar modal memiliki peranan penting
dalam kegiatan ekonomi. Dibanyak negara, terutama di negara-negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber
kemajuan ekonomi sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi
perusahaan. Padahal perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen
produksi yang secara nasional akan membentuk gross domestic product (GDP).
Jadi, dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP atau
mendorong kemajuan ekonomi suatu negara.
2.
APAKAH
ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN GO PUBLIK?
Alasan suatu perusahaan melakukan Go
Public yaitu:
Untuk mandapatkan tambahan modal
dari masyarakat bagi perusahaan maksudnya perusahaan yang menjual sahamnya di
masyarakat akan dapat menerima keuntungan atau dana yang besar langsung dan
tidak bertahap. Masyarakat tersebut yang memasukan penyertaan atau kepemilikan
biasanya tidak berminat untuk masuk ke dalam manajemen sehingga kepentingan
mayoritas pada pemilik perusahaan bisa berjalan stabil. Untuk menciptakan
keterbukaan atau ketransparanan kepada public. Keterbukaan ini tercipta karena
ketatnya peraturan di pasar modal sehingga semuanya bersifat transparan.
Transparan disini berarti tidak ada informasi yang disembunyikan dari public.
Pembagian dividen berdasarkan keuntungan. Untuk memberi nilai suatu perusahaan.
Karena perusahaan yang Go Public memiliki prestisius yang tinggi di mata
masyarakat luas dan juga nilai pasar perusahaan dapat diketahui.
APA KONSEKUENSI PERUSAHAAN SETELAH MELAKUKAN GO PUBLIK?
Disamping perusahaan melakukan Go public
diatas perusahaan juga harus mempertimbangkan resiko / konsekuensi dari Go
public yaitu :
1)
Adanya
kehilangan pengendalian dalam pembagian kepemilikan.
2)
Aktifitas
perusahaan akan terungkap yang sebenar-benarnya.
3)
Banyaknya
pelaporan formal ke agen publik yang disyaratkan. Hal ini akan menyebabkan
bertambahnya biaya.
4)
Perusahaan
publik harus mempublikasikan informasi yang dapat mengungkapkan informasi yang
vital dan peka terhadap saingannya.
5)
Jika
saham perusahaan itu tidak menarik peminat otomatis perusahaan tersebut relatif
tidak aktif sehimgga kemungkinan besar perusahaan tersebut dapat kehilangan
manfaat potensial dari evaluasi prestasi.
6)
Kewajiban
membayar deviden dan berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
3.
APA
YANG DIMAKSUD DENGAN DELISTING? JELASKAN ALASAN PERUSAHAAN GO
PUBLIK DI DELIST?
Delisting merupakan saham yang dapat
dihapuskan pencatatannya di bursa efek, atau Delisting
dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan otoritas bursa sehingga efek
emiten yang bersangkutan tidak lagi diperdagangkan di lantai bursa.
Alasan perusahaan Go Publick di Delist karena
perusahaan tersebut dimana sahamnya tidak dapat diperdagangkan di busa efek.
4.
JELASKAN
ASUMSI TEORI MARKOWITZ TENTANG PORTOFOLIO! APAKAH ANDA SETUJU DENGAN ASUMSI
TERSEBUT?
Saya setuju dengan
asumsi Teori Markowitz tentang Portofolio yang menjelaskan bahwa Teori
portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan
return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya.
Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi
portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan
menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return
dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset
yang dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal
pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan
mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk
portofolio.
5. APAKAH YANG
DIMAKSUD DENGAN HIPOTESA RANDOM WALK? DAN BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN HIPOTESA
PASAR EFISIEN ?
Teori Random Walk (Random
Walk Theory) menyatakan bahwa perubahan harga terjadi secara bebas/acak
(serially independent) dan bahwa data masa lalu (price history) bukanlah hal
yang dapat diandalkan untuk memprediksi arah gerakan selanjutnya. Teori ini
berasal dari lingkungan akademik, didasarkan pada hipotesis bahwa pasar/market
itu efisien (efficient market hypothesis) dan harga berfluktuasi secara acak
(random). Dari hipotesa ini juga kemudian disimpulkan bahwa strategi terbaik
adalah strategi “buy
and hold“. Tidak perlu ada upaya untuk “mengalahkan” pasar. Tentu
saja dalam setiap market memang ada perilaku yang bersifat acak atau “noise“, namun
tidak realistis jika dipukul rata bahwa harga selalubergerak secara acak. Pengamatan empiris dan
pengalaman praktis terbukti lebih baik daripada teknik-teknik statistik yang
canggih. Perilaku acak yang disimpulkan para akademisi menunjukkan
ketidak-mampuan dalam mengungkap pola sistematis yang terjadi dalam perilaku
harga (price action). Ketidakmampuan kaum akademisi untuk mengungkapkan
keberadaan pola-pola tersebut tidak berarti bahwa pola tersebut tidak ada. Apapun yang
diperdebatkan dalam dunia akademik tidak menarik dan tidak menguntungkan bagi
kebanyakan trader dan
analis pasar yang dipaksa berhadapan dengan dunia nyata. Sekilas pandang
terhadap grafik
harga apapun akan
menunjukkan dengan jelas bahwa pola trend memang ada. Bagaimana mungkin para “random walker”
bisa menjelaskan trend jika menganggap bahwa harga bergerak secara bebas.
Artinya apa yang terjadi kemarin, atau minggu lalu tidak memiliki pengaruh
terhadap apa yang akan terjadi hari ini atau besok? Tidak mungkin strategi “buy and hold”
sederhana bisa menguntungkan dalam pasar komoditas, di mana timing adalah hal yang
penting. Tidak mungkin posisi long (beli) dapat
dipertahankan apabila pasar berada pada trend bearish. Tidak mungkin seorang trader bisa membedakan bull dan bear, jika harga memang tidak bisa diprediksi dan tidak ada
yang namanya trend.
6. JELASKAN BENTUK-BENTUK INVESTASI!!
Ada berbagai bentuk investasi dan secara umum, bentuk
investasi tersebut dapat dibagi menjadi empat kelas aset, yaitu :
a. Deposito jangka pendek
1) Tabungan Bank : Jenis paling sederhana investasi jangka
pendek adalah rekening tabungan. Memiliki nilai pengembalian/return lebih
rendah dibandingkan dengan investasi lainnya, tetapi mendapat jaminan oleh bank
sehingga investasi anda tidak akan mengalami penurunan nilai dalam jangka
pendek. Hal ini membuat tabungan di bank ideal untuk tujuan tabungan jangka
pendek, tapi bukan pilihan investasi yang baik untuk tujuan jangka menengah
atau panjang.
2) Investasi Bank jangka tetap : Lebih dikenal sebagai
deposito, dimana anda menabung di bank secara lump sum untuk periode tertentu
(jangka waktu tertentu) biasanya 3, 6 atau 12 bulan. Kemudian uang anda tidak
dapat diambil untuk jangka waktu tertentu. Sebagai gantinya, anda akan
memperoleh bunga yang lebih tinggi dari pada bunga yang anda dapatkan
direkening biasa. Ini dapat menjadi investasi jangka pendek yang baik,
tergantung pada suku bunga.
b. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila anda membeli obligasi, anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, penerbit harus membayar kepada investor sesuai dengan nilai dari obligasi tersebut beserta bunga/kupon terakhirnya. Setiap obligasi memiliki tiga ciri:
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila anda membeli obligasi, anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, penerbit harus membayar kepada investor sesuai dengan nilai dari obligasi tersebut beserta bunga/kupon terakhirnya. Setiap obligasi memiliki tiga ciri:
1) Nilai nominal
2) Suatu kepentingan ditetapkan berdasarkan nilai nominal
3) Ttanggal penebusan
c.
Properti
Memiliki properti yang disewakan kepada individu atau bisnis bisa menjadi investasi yang aman dan menguntungkan. Pengembalian dari investasi properti berasal dari pendapatan sewa, setelah dikurangi biaya, dan dari peningkatan nilai properti dari waktu ke waktu.
Memiliki properti yang disewakan kepada individu atau bisnis bisa menjadi investasi yang aman dan menguntungkan. Pengembalian dari investasi properti berasal dari pendapatan sewa, setelah dikurangi biaya, dan dari peningkatan nilai properti dari waktu ke waktu.
d. Saham
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk dividen yang biasanya dibayarkan sekali setahun. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk dividen yang biasanya dibayarkan sekali setahun. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Jika saya mempunyai uang
sebesar Rp. 1.000.000.000,- dari komisi penjualan tanah di Denpasar,
kemudian akan saya investasikan jangka panjang dan jangka pedek, bentuk
investasi yang akan saya investasikan melihat dari return dan risknya. Yang akan saya investasikan adalah pada saham atau obligasi, atau pada kombinasi
antara keduanya, yakni saham dan obligasi. Kalau saya investasikan pada obligasi, maka saya akan memperoleh return sebesar 15,5%, sedangkan kalau pada saham saya akan memperoleh return sebesar 18%. Pada keadaan D, 60% atau 0,6 pada obligasi dan 0,4 atau
40% pada saham, sedangkan pada keadaan B kombinasinya adalah 40% obligasi dan
60% saham.
Penyelesaian daripada masalah tersebut diatas, dapatlah
dihitung seperti dibawah ini :
Keadaan D :
W1 . R1 + W2
. R2
Expected Return = ( 0,6 x 0,15½ ) + ( 0,4 x 0,18 ) = 16,5%
Keadaan B :
Expected Return = ( 0,4 x 0,15½ ) + ( 0,6 x 0,18 ) = 17%
Ditinjau dari
expected return yang mungkin diperoleh, maka kombinasi B akan lebih
menguntungkan daripada kombinasi D.
Untuk mencari besarnya resiko yang kemungkinan akan kita
tanggung adalah
dengan cara berikut ini.
Misalkan : X1 = obligasi
X2 = saham
σ² p = X1² σ1² + 2 X1
X2 Cov12 + X2² σ2²
= X1² σ1² + 2 X1 X2
γ12 + X2² σ2²
Kondisi D :
σ² p = X1² σ1² + 2 X1
X2 γ12
+ X2² σ2²
= ( 0,6 )² ( 0 ) + 2 ( 0,6 ) (
0,4 ) γ12 ( 0 ) ( 0,20 ) + ( 0,4 )² (0,04 )
= 0,0064
σ p = √ 0,0064
= 0.08
= 8%
Kondisi B :
σ² p = X1² σ1² + 2 X1
X2 γ12
+ X2² σ2²
= ( 0,4 )² ( 0 ) + 2 ( 0,6 ) (
0,4 ) γ12 ( 0 ) ( 0,20 ) + ( 0,6 )² (0,04 )
= 0,0144
σ p = √ 0,0144
= 0.12
= 12%
Dari perhitungan
diatas, maka apabila ditinjau dari risk-nya, maka kombinasi D resikonya lebih
kecil apabila dibandingkan dengan kombinasi B. Dalam hal ini, saya
menginvestasikan uang saya pada saham atau obligasi.
No comments:
Post a Comment