Saturday, November 24, 2012

Pengantar Pasar Modal


1.    JELASKAN, MENGAPA SEBAGAI INVESTOR ANDA PERLU MEMAHAMI OPERASI PASAR MODAL? DAN BAGAIMANA HUBUNGANNYA ANTARA PASAR MODAL DENGAN PEREKONOMIAN SUATU NEGARA.
Investor perlu memahami operasi pasar modal karena dalam operasi pasar modal akan terjadi Risiko operasional. Risiko operasional dulu dikelola secara informal, sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari seorang manajer, yang tak pernah memikirkan bahwa sebetulnya pekerjaannya merupakan praktek dari manajemen risiko. Selain itu, pengelolaan risiko operasional umumnya dilakukan oleh bidang audit dan kepatuhan. Namun seringkali risiko operasional ini terlambat diidentifikasikan, karena audit menilai berdasarkan past performance. Risiko operasional bersifat tanpa batas dan melekat di semua aktivitas bisnis dan operasional. Selain itu, investor Sebelum berinvestasi di Pasar Modal, investor harus terlebih dahulu membuka rekening di salah satu Perusahaan Efek.
Hubungan antara Pasar Modal dengan Perekonomian suatu Negara adalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Dibanyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Padahal perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk gross domestic product (GDP). Jadi, dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP atau mendorong kemajuan ekonomi suatu negara.

2.    APAKAH ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN GO PUBLIK?
Alasan suatu perusahaan melakukan Go Public yaitu:
Untuk mandapatkan  tambahan modal dari masyarakat bagi perusahaan maksudnya perusahaan yang menjual sahamnya di masyarakat akan dapat menerima keuntungan atau dana yang besar langsung dan tidak bertahap. Masyarakat tersebut yang memasukan penyertaan atau kepemilikan biasanya tidak berminat untuk masuk ke dalam manajemen sehingga kepentingan mayoritas pada pemilik perusahaan bisa berjalan stabil. Untuk menciptakan keterbukaan atau ketransparanan kepada public. Keterbukaan ini tercipta karena ketatnya peraturan di pasar modal sehingga semuanya bersifat transparan. Transparan disini berarti tidak ada informasi yang disembunyikan dari public. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan. Untuk memberi nilai suatu perusahaan. Karena perusahaan yang Go Public memiliki prestisius yang tinggi di mata masyarakat luas dan juga nilai pasar perusahaan dapat diketahui.

APA KONSEKUENSI PERUSAHAAN SETELAH MELAKUKAN GO PUBLIK?
Disamping perusahaan melakukan Go public diatas perusahaan juga harus mempertimbangkan resiko / konsekuensi dari Go public yaitu :
1)      Adanya kehilangan pengendalian dalam pembagian kepemilikan.
2)      Aktifitas perusahaan akan terungkap yang sebenar-benarnya.
3)      Banyaknya pelaporan formal ke agen publik yang disyaratkan. Hal ini akan menyebabkan bertambahnya biaya.
4)      Perusahaan publik harus mempublikasikan informasi yang dapat mengungkapkan informasi yang vital dan peka terhadap saingannya.
5)      Jika saham perusahaan itu tidak menarik peminat otomatis perusahaan tersebut relatif tidak aktif sehimgga kemungkinan besar perusahaan tersebut dapat kehilangan manfaat potensial dari evaluasi prestasi.
6)      Kewajiban membayar deviden dan berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

3.    APA YANG DIMAKSUD DENGAN DELISTING? JELASKAN ALASAN PERUSAHAAN GO PUBLIK DI DELIST?
Delisting merupakan saham yang dapat dihapuskan pencatatannya di bursa efek, atau Delisting dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan otoritas bursa sehingga efek emiten yang bersangkutan tidak lagi diperdagangkan di lantai bursa.
Alasan perusahaan Go Publick di Delist karena perusahaan tersebut dimana sahamnya tidak dapat diperdagangkan di busa efek.

4.    JELASKAN ASUMSI TEORI MARKOWITZ TENTANG PORTOFOLIO! APAKAH ANDA SETUJU DENGAN ASUMSI TERSEBUT?
Saya setuju dengan asumsi Teori Markowitz tentang Portofolio yang menjelaskan bahwa Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk portofolio.

5. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HIPOTESA RANDOM WALK? DAN BAGAIMANA HUBUNGANNYA DENGAN HIPOTESA PASAR EFISIEN ?
Teori Random Walk (Random Walk Theory) menyatakan bahwa perubahan harga terjadi secara bebas/acak (serially independent) dan bahwa data masa lalu (price history) bukanlah hal yang dapat diandalkan untuk memprediksi arah gerakan selanjutnya. Teori ini berasal dari lingkungan akademik, didasarkan pada hipotesis bahwa pasar/market itu efisien (efficient market hypothesis) dan harga berfluktuasi secara acak (random). Dari hipotesa ini juga kemudian disimpulkan bahwa strategi terbaik adalah strategi “buy and hold“. Tidak perlu ada upaya untuk “mengalahkan” pasar. Tentu saja dalam setiap market memang ada perilaku yang bersifat acak atau noise, namun tidak realistis jika dipukul rata bahwa harga selalubergerak secara acak. Pengamatan empiris dan pengalaman praktis terbukti lebih baik daripada teknik-teknik statistik yang canggih. Perilaku acak yang disimpulkan para akademisi menunjukkan ketidak-mampuan dalam mengungkap pola sistematis yang terjadi dalam perilaku harga (price action). Ketidakmampuan kaum akademisi untuk mengungkapkan keberadaan pola-pola tersebut tidak berarti bahwa pola tersebut tidak ada. Apapun yang diperdebatkan dalam dunia akademik tidak menarik dan tidak menguntungkan bagi kebanyakan trader dan analis pasar yang dipaksa berhadapan dengan dunia nyata. Sekilas pandang terhadap grafik harga apapun akan menunjukkan dengan jelas bahwa pola trend memang ada. Bagaimana mungkin para random walker bisa menjelaskan trend jika menganggap bahwa harga bergerak secara bebas. Artinya apa yang terjadi kemarin, atau minggu lalu tidak memiliki pengaruh terhadap apa yang akan terjadi hari ini atau besok? Tidak mungkin strategi buy and hold sederhana bisa menguntungkan dalam pasar komoditas, di mana timing adalah hal yang penting. Tidak mungkin posisi long (beli) dapat dipertahankan apabila pasar berada pada trend bearish. Tidak mungkin seorang trader bisa membedakan bull dan bear, jika harga memang tidak bisa diprediksi dan tidak ada yang namanya trend.

6.    JELASKAN BENTUK-BENTUK INVESTASI!!
Ada berbagai bentuk investasi dan secara umum, bentuk investasi tersebut dapat dibagi menjadi empat kelas aset, yaitu :
a.       Deposito jangka pendek 
1)      Tabungan Bank : Jenis paling sederhana investasi jangka pendek adalah rekening tabungan. Memiliki nilai pengembalian/return lebih rendah dibandingkan dengan investasi lainnya, tetapi mendapat jaminan oleh bank sehingga investasi anda tidak akan mengalami penurunan nilai dalam jangka pendek. Hal ini membuat tabungan di bank ideal untuk tujuan tabungan jangka pendek, tapi bukan pilihan investasi yang baik untuk tujuan jangka menengah atau panjang.
2)      Investasi Bank jangka tetap : Lebih dikenal sebagai deposito, dimana anda menabung di bank secara lump sum untuk periode tertentu (jangka waktu tertentu) biasanya 3, 6 atau 12 bulan. Kemudian uang anda tidak dapat diambil untuk jangka waktu tertentu. Sebagai gantinya, anda akan memperoleh bunga yang lebih tinggi dari pada bunga yang anda dapatkan direkening biasa. Ini dapat menjadi investasi jangka pendek yang baik, tergantung pada suku bunga.
b.      Obligasi
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila anda membeli obligasi, anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, penerbit harus membayar kepada investor sesuai dengan nilai dari obligasi tersebut beserta bunga/kupon terakhirnya. Setiap obligasi memiliki tiga ciri:
1)      Nilai nominal
2)      Suatu kepentingan ditetapkan berdasarkan nilai nominal
3)      Ttanggal penebusan

c.                   Properti
Memiliki properti yang disewakan kepada individu atau bisnis bisa menjadi investasi yang aman dan menguntungkan. Pengembalian dari investasi properti berasal dari pendapatan sewa, setelah dikurangi biaya, dan dari peningkatan nilai properti dari waktu ke waktu.
d.      Saham
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk dividen yang biasanya dibayarkan sekali setahun. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.

Jika saya  mempunyai  uang  sebesar Rp. 1.000.000.000,- dari komisi penjualan tanah di Denpasar, kemudian akan saya investasikan jangka panjang dan jangka pedek, bentuk investasi yang akan saya investasikan melihat dari return dan risknya. Yang akan saya investasikan adalah pada saham atau obligasi, atau pada kombinasi antara keduanya, yakni saham dan obligasi. Kalau saya investasikan pada obligasi, maka saya akan memperoleh return sebesar 15,5%, sedangkan kalau pada saham saya akan memperoleh return sebesar 18%. Pada keadaan D, 60% atau 0,6 pada obligasi dan 0,4 atau 40% pada saham, sedangkan pada keadaan B kombinasinya adalah 40% obligasi dan 60% saham. Penyelesaian daripada masalah tersebut diatas, dapatlah dihitung seperti dibawah ini :
Keadaan D :
                        W1 . R1           +          W2 . R2
       Expected Return  =  ( 0,6 x 0,15½ )   +     ( 0,4 x 0,18 ) =  16,5%
        Keadaan B :
       Expected Return  =  ( 0,4 x 0,15½ )   +     ( 0,6 x 0,18 ) =  17%
Ditinjau dari expected return yang mungkin diperoleh, maka kombinasi B akan lebih menguntungkan daripada kombinasi D.
Untuk mencari besarnya resiko yang kemungkinan akan kita tanggung adalah dengan cara berikut ini.
       Misalkan : X1  = obligasi
       X2       = saham
        σ² p      = X1² σ1²  +  2 X1 X2 Cov12  +  X2² σ2²
       = X1² σ1²  +  2 X1 X2  γ12  +  X2² σ2²
         
       Kondisi D :
             σ² p    = X1² σ1²  +  2 X1 X2  γ12  +  X2² σ2²
                       = ( 0,6 )² ( 0 ) + 2 ( 0,6 ) ( 0,4 ) γ12 ( 0 ) ( 0,20 ) + ( 0,4 )² (0,04 )
                       =  0,0064
                 σ p = √ 0,0064
                       = 0.08
                       = 8%

        Kondisi B :
                σ² p    = X1² σ1²  +  2 X1 X2  γ12  +  X2² σ2²
                          = ( 0,4 )² ( 0 ) + 2 ( 0,6 ) ( 0,4 ) γ12 ( 0 ) ( 0,20 ) + ( 0,6 )² (0,04 )
                          =  0,0144
             σ p = √ 0,0144
                   = 0.12
                   = 12%
Dari perhitungan diatas, maka apabila ditinjau dari risk-nya, maka kombinasi D resikonya lebih kecil apabila dibandingkan dengan kombinasi B. Dalam hal ini, saya menginvestasikan uang saya pada saham atau obligasi.


No comments:

Post a Comment