Friday, November 18, 2011

HAMPA

Kehampaan ini tak kunjung usai, saat matahari coba menyapa dan memberikan kehangatannya.
Riuh kicau burung dan keharuman embun pagi begitu manis terasa.
Namun kenyataan aku tetap disini sendiri.

Rasanya sepi dan tidak berguna.
Semua perasaan yang ada di hati aku timbul dan tenggelam, hilang tak terarah.
Seperti ada walau tanpa pemilik.
Dinginnya melebihi dingin es di kutub sana.
Sumber kasih yang dicari selama ini pun hanya singgah sementara,
Sedangkan haus dan lapar itu terus menggerogoti jiwaku.

Mata dan jantungku berjalan beriringan mencari dan mencari, dan akan terus mencari.
kehadirannya yang dulu pernah menyapa hatiku,
Kehangatan yang melebihi hangatnya selimut sang raja.
Kemana semua itu???
Sekalipun ada, kehadirannya serasa asing bagiku.
Sedikit tak sama dengan yang prnah terjadi dulu.

Terkadang muncul keinginan untuk menyudahi semua ini.
Pergi, sendiri, menuju sang penguasa.
Aku ingin beristirahat, ingin berkeluh kesah.
Aku bosan dengan semua fana dunia ini.

Thursday, November 10, 2011

Untitle

Konon dahula kala di Jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat mengikuti tradisi tersebut. Dia berniat membuang ibunya yang sudah lumpuh dan pikun itu ke tengah hutan.
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya.
Sedangkan si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya disepanjang jalan yang mereka lalui.

Sesampainya mereka di tengah hutan yang sangat lebat, si anak kemudian menurunkan ibunya dan mengucapkan kata-kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih. Karena dia sendiri pun tidak menyangkan bahwa dia tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.

Tapi tidak demikian dengan ibunya, si ibu terlihat tegar, dalam senyumnya dia berkata
"Anakku, ibu sangat menyayangimu, sejak kau kecil sampai kau dewasa ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai saat ini rasa sayangku tak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu hanya takut kau tersesat saat pulang nanti, maka ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai rumah.

Setelah mendengar kata-kata ibu tersebut, si anak langsung menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendong ibunya untuk membawa si Ibu pulang kerumah.
Pemuda tersebut megurungkat niatnya dan merawat Ibunya sampai ajal menjemput.


Orang tua bukannlah barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan saat terlihat tak berguna lagi. Ingatlah pada saat kita menggapai kesuksesan atau berada dalam keterpurukkan sekalipun, hanya orang tua lah yang mampu mengerti keadaan kita, karena sesungguhnya mereka lah "rumah" bagi kita yang siap menerima kita apa adanya.