Sunday, July 24, 2011

Karma

Ada apa dengan ku sekarang...??? Mengapa rasaku seperti ini kepadamu...??? Rasa sayang ini tiba-tiba muncul begitu saja disaat kau telah mendapat kebahagiaan dari seseorang, atas rasa sakit yang selama ini kau terima dariku. Sungguh aku menyesal, tapi apa dayaku. Kenyataan yang ada bahwa kini rasaku terlambat untukmu. Seandainya saja sejak lama rasa ini telah ada, aku akan berusaha membuatmu bahagia. Mungkin aku tau di dalam lubuk hatimu yang terdalam masih dapat ku temukan rasa sayangmu padaku, yang mampu membuat hatimu terluka cukup lama. Hingga akhirnya Tuhan memberikanmu kebahagiaan dari seseorang yang dapat membuatmu bangkit, dari seseorang yang juga sangat mengharapkanmu untuk bersamanya memulai masa depan. Walaupun sulit aku akan mencoba, aku akan berusaha merelakanmu bersamanya, karena bagiku saat ini kebahagianmu lah yang terpenting.
Dari sini, Tuhan mengajarkanku untuk tidak menyia-nyiakan orang yang tulus mencintaiku. Karena aku tak akan pernah tau seberapa lama dia sanggup bertahan mencintaiku walau tanpa balasan. Hingga ia lelah untuk mencintaiku dan mencoba mencari kebahagiaan dengan yang lain...

Kata-kata diatas itu sepotong surat punya sahabat aku yang lagi patah hati. #Uuppss...
Tapi kenyataannya dia memang lagi sedih akhir-akhir ini. Aku jadi ikutan bingung liat dia uring-uringan. Dikit-dikit yang dia bahas selalu masalah mantannya. Sedih juga sih kalau dengar ceritanya.
Jadi gini, flashback ke 8 bulan lalu yah. Sekitar bulan November 2010 mereka (Mesya dan Reza) bukan nama sebenarnya, meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih. #Eeeaa

Jadiannya mereka ini bisa dibilang butuh perjuangan yang sangat-sangat melelahkan, bagi aku yah. Demi bisa memenangkan hati si Mesya nih, Reza rela ngejalani masa pedekate selama SETAHUN. Bayangin dong setahun itu lama banget kan? Orang lain bisa gonta ganti pacar sampe 3X sedangkan mereka jadian aja belom. Astagaaaa..... siapa sih cowok yang betah ngejalani pedekate doang selama setahun??? Okelah, itu salah satu kelebihan Reza.

Lalu setelah jadian. apakah semuanya juga akan berjalan mulus?? ternyata nggak. Banyak hal yang baru mereka sadari tentang perbedaan. Terutama Mesya, mungkin di awal dia bisa mengabaikan perasaan gak nyamannya itu. Aku inget banget, dia sering cerita kalau dia udah sangat-sangat berusaha ngejalani hubungan ini, ngeyakinin dirinya kalau dia juga sayang banget sama si Reza. Tapi ternyata semuanya sia-sia, percuma aja, karena memang pada dasarnya perasaan itu gak pernah ada dalam hati Mesya. Dia gak pernah benar-benar mencintai Reza seperti yang Reza harapkan. Sampe pada titik klimaks dimana Mesya ngerasa gak nyaman dengan hubungan ini, akhirnya dia memilih buat PUTUS dengan Reza. Dan itu terjadi sekitar seminggu sebelum Mesya ulang tahun di bulan Mei 2011.

Saat itu, gak hanya mereka berdua yang galau karena putus cinta, aku juga ikutan bingung gara-gara mereka. Si Mesya curhat sama aku yang begini begitu, si Reza yang selalu nanya-nanyain tentang Mesya. Pokoknya mereka berdua itu selalu curhatnya ke aku. Yaa aku sih berusaha senetral mungkin yaa... gimanapun juga mereka berdua itu teman aku. Kita kenal sudah dari kelas satu SMA dulu. Aku gak bisa hanya sekedar bela salah satu dari mereka. #Posisiyanggakenakbanget 

Nah, akhir-akhir ini... si Reza sudah mulai deket sama cewek lain, yaah anggaplah dia berhasil bangkit dari keterpurukan gitu, bukan bangkit dari kuburan!! Aku yang bangkit dari kuburan. Kayaknya dengan susah payah gitu si Reza bangkit, selama kurang lebih 2 bulan dia uring-uringan gak jelas, tiap malem galau di twitter, kata-katanya selalu yang melow-melow kayak penyair gagal tak dianggap. Udah gagal, tak dianggap pula. Pokoknya ngenes banget dah. Iiiihhh.... lebih parah kali dari aku. Sampe akhirnya Reza mulai coba pedekate dengan cewek lain yang ternyata aku dan Mesya juga kenal dengan cewek itu. Eh eh eeeeehhh... ini kok mmbulet yaah...

Dan yang parahnya lagi, disaat si Reza sudah mulai move-on dengan pasangan barunya, teman aku Mesya malah merasa kehilangan banget. Dia baru nyadar dengan perasaannya bahwa sebenernya dia butuh Reza, dia sayang Reza, dia menginginkan Reza, dia mau Reza sekarang. Itu yang ada dipikarannya. Ditambah lagi Mesya sering liat Reza mention-mentionan di twitter sama cewek itu. Itu malah ngebuat Mesya semakin galau. Sumpah! Aku aja heran dengan perubahan yang ada di Mesya, sejauh ini selama aku jadi temennya dia gak pernah sampe segitunya sama cowok. Mesya terkenal dengan sifat cueknya yang tiada tanding. Heran juga sih yah, kenapa perasaan sayang itu justru muncul saat semuanya sudah berakhir? Ya gak?!! 
Yaa... mau gimana dong? aku sebagai teman juga berusaha bantuin sih... Aku coba jadi perantara antara mereka. Aku sampein perasaan si Mesya yang sebenarnya ke Reza, gitu juga sebaliknya. Tapi ternyata semuanya udah terlambat, udah gak bisa diperbaiki lagi seperti semula. Reza gak mau ngasih kesempatan buat Mesya nunjukin kalo dia bisa berubah, agak kejam sih kalo kata aku. Paling gak setiap orang kan berhak punya kesempatan kedua? Tapi si Reza gak mau, mungkin dia udah terlalu capek ngadepin, mungkin juga dia takut kalo nanti kenyataannya gak sesuai dengan yang diharapkan. Mungkiiiinnnnn....

Sekarang Reza uda menemukan kebahagiaannya dengan cewek itu. Sementara Mesya? Mungkin memang harus seperti ini jalannya supaya Mesya mengerti arti cinta yang tulus. Yah, bisa dibilang Mesya mendapat karma-nya karena udah menyianyiakan cinta si Reza. Dan sebagai temen yang baek aku pasti selalu ada buat nemenin Mesya. Paling enggak sampe dia gak sedih lagi. Ya kan? Baik kan aku??! Wooo yaa pasti dong....

Buat si Reza, selamat yah uda jadian dengan cewek idamannya. Semoga langgeng
Dan Mesya, tenang aja masih ada aku kok, kalo jodoh gak akan kemana... mari kita arungi kejamnya cinta bersama-sama.
#Eaalaah #Enek #Pengenmuntah


Dari kisah temen aku ini aku bisa ambil pelajaran, kita gak boleh menyianyiakan cinta tulus seseorang apalagi sampe mempermainkan cinta itu. Karena KARMA akan selalu mengikuti mereka yang mempermainkan cinta. Cinta gak kenal kata kasihan, tapi saling mengasihi. Cinta gak bisa dipaksakan, melainkan harus saling mengerti. Dan kita tidak akan tahu bagaimana cinta sebelum kita merasakan kehilangan cinta itu sendiri.
#DALEM#

Saturday, July 9, 2011

Jalanku




Aku mengetahui tiap detail jalanku yang selalu sakit – sembuh berulang kali. Berapa banyak kata bijak tertulis agar aku tak jatuh dan terluka lagi. Hingga berapa lama senyum ini melekat dan tawa ini terdengar. Tapi tetap saja tak mampu merubah kenyataan yang ada.


Tiap saat mereka mengulurkan tangan dan mencoba membawaku kedunianya, aku selalu berharap ini menjadi persinggahanku yang terakhir. Aku tak ingin membaca hati yang lain. Hanya saja, mungkin memang jalannya yang seperti itu, dan aku tak berdaya saat kalian mengusir dan melupakanku begitu saja.

Kadang ku berfikir untuk menyudahi ini semua. Aku ingin bersandar selamanya dalam gubuk diatas pohon. Menikmati keharuman matahari yang abadi ditemani kicauan burung yang bersenda gurau bersama keluarga kecilnya. Itu ku lakukan semata-mata karena ku terlalu lelah, dan ku tak ingin membaca cinta lagi.

Tapi lihatlah betapa bodohnya aku, betapa naifnya aku saat kembali memasuki istana hati yang seolah-olah hangat. Walaupun ku tau ini hanya sementara. Keindahan yang hanya diawal tak akan menjadi abadi layaknya pelangi, dan aku akan kembali terpuruk.

Aku, benar aku tak sempurna dan ku bukanlah seorang putri dengan gaun indahnya. Aku hanya seorang gadis yang ingin dipertahankan dan dijaga. Aku pemilik cinta. Cintaku tidaklah semu, hanya sedikit meredup karena kurangnya kepercayaan. Mungkin sedikit kesetiaan akan mengembalikan cahayanya. Aku percaya itu.

Dan kau, yang ada dihadapanku, siapa dirimu? Sebaiknya lepaskan saja tatapanmu, dan pergilah menjauh. Aku tau semua yang kau lakukan tak ada bedanya dengan yang lain, hanya sandiwara kebohongan.

Kini selangkah lagi, ku ingin menentukan letak singgasanaku. Bukan padamu, dirinya, tidak juga engkau yang ada di hadapanku.

Wednesday, July 6, 2011

Kaget Mangkok Pecah

Halo yang baca, apa kabar disana?? Lama tak jumpa (kaya iya pernah ketemu)
Siapa pun kamu, aku cuma berharap kamu gak bakal bosan yaa baca tulisan aku yang gak mutu ini. Maaf yaah... yah begitulah, memang begitu adanya. GAK MUTU, GAK GUNA, GAK NUNTUNGIN JUGA. Tapi... seenggaknya bisa buat senyum lah. Yang gak senyum aku sumpahin bisulan tujuh turunan.

Di Bali sekarang lagi ada Hari Raya Galungan Kuningan lhoo... iya itu Harii Raya umat Hindu. Kebetulan juga aku uda selesai kuliah, Ira lagi liburan dan papa juga lagi dapet libur dari kantornya selama tiga hari. Enak nih buat acara keluarga, bisa jalan-jalan sepuasnya. Tapi bukan itu sih sebenarnya yang pengen aku ceritain disini... Gak jelas yah? Iya maaf, kan tadi di awal aku udah bilang gak mutu.
# KABUR AAAHHH!!
* GAK BOLEH KABUR!!! HARUS TETAP BACA!!! YANG KABUR DI SUNAT 5x!!!
Jadi gini, hari ini aku bangun paginya siiiaaaaang banget. Mungkin gak pas yah kalo dibilang bangun pagi, tapi lebih tepat dibilang bangun siang. Itu karena semalemnya aku tidur jam 4 pagi. Bangun siang itu pun aku gak langusng mandi, gak tau kenapa males aja. Aku cuma cuci muka terus tiduran lagi di depan TV, pas ngeliat jam eh ternyata sudah jam 1 siang. Itu artinya? Nonton "Dong Yi" dong...
Tapi tiba-tiba aja perutku ngerasa lapeeerrr banget... aku periksa di dapur makanannya gitu-gitu aja. Mending masak mie instan deh. Lagi mau nuang mie ke mangkok nih, tiba-tiba aku dikagetin sama Ira yang teriak "Kak Ikaaaaaaaa... Dong Yi ditusuk pedang"
Shhhiiittt!!! Iraaaaaaaaaaaaaa
Bisa kali Ra, gak usah teriak gitu. Aku kaget gilaaaak!!!
Ini mie masih panas mampos.

Gara-gara kaget, aku kelabakan nuang mie instan itu ke mangkok, kuahnya yang panas kena tangan aku. Karena panasnya aku refleks aja ngelempar panci itu ke meja dan kenalah sii mangkok...
PRIIIAAANGGG!!! PRAAAKKK!! PRUUUKK!! JLUUUBB!! BBRUUUKKK!! NGAAAKK!! NGEEEKK!! NGOOOKK!! sii mangkok berakhir teragis tidak berbentuk alias pecah berantakan di lantai. Lalu bagaimana dengan mie instannya? Sama mengenaskan.
Saat kejadian itu, suara di dapur bener-bener gaduh, berantakan banget, ribut tak terkendali. Semua orang, Papa Mama dan Ira (penyebab utama) langsung pada lari ke dapur ngeliat apa yang terjadi. Sampe di dapur mereka pada MELONGO aja, sedangkan aku NYENGIR.

*HENING. KRIK KRIK KRIK*

Tiba-tiba sii Papa memecah keheningan
Papa : Kamu ngapain buat atraksi pake mie panas gitu kak? 
Aku : Bukan aktraksi pa... aku kaget -____-"
Papa : Liat itu mangkoknya pecah
Aku : Iya, aku beresin sekarang kok (dlm hati ngedumelin Ira)
Papa : Papa tuh paling gak suka kalo ada mangkok yang pecah. Gak suka!!! Yang lainnya aja itu pecahin. Tuh piringnya tuh pecahin, terserah. Asal jangan mangkok. Ngerti kamu??!!
Aku : Ng... ng... ngerti pa... (terbata-bata kaya ajiz gagak)

Kalo udah Papa yang marah, semua cuma bisa diem, Mama pun gak bisa bantuin aku bela diri. Apalagi sii Ira tuh, dengan polosnya dia malah pergi nonton TV lagi seakan gak terjadi apa-apa, padahal ini semua terjadi gara-gara teriakannya yang kaya nenek lampir kehilangan kolor itu. Iisstt iisstt iisstt...

Tapi setelah aku pikir-pikir, ini kenapa yah??? Apa istimewanya sih ini mangkok? Sampe Papa marah dan lebih rela piring-piring yang pecah dari pada mangkok. Padahal kalo diliat nih yaa... Piring-piring itu beli, sedangkan MANGKOK YANG PECAH ITU HADIAH DARI BELI SABUN DETERGEN. Terus apanya bagusnya sih dari mangkok ini????

#GarukGarukKepala
#MikirSampeBotak
#JedotinKepalaDitembok

Dan sampe aku nge-post di blog ini pun, AKU GAK TAU ALASANNYA KENAPA PAPA MARAH BESAR HANYA KARENA MANGKOK HADIAH ITU PECAH.

Keren gak sih alasan marahnyaaaa???
Hellooooo..... #NelenJamban  #GantungDiriDirumput