Monday, July 2, 2012

PENGUKURAN KOS DAN PENILAIAN AKUN-AKUN NERACA


PENGUKURAN KOS DAN PENILAIAN AKUN-AKUN NERACA

Pengertian kos adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk barang dan jasa yang diperoleh atau untuk surat-surat berharga yang diterbitkan dalam transaksi-transaksi keuangan antara dua pihak yang bebas (independen). Tingkat perlakuan kos yaitu :
1.      Pengukuran, pengakuan dan pengklasifikasian pertama pertama kali pada saat terjadinya.
2.      Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran proses pemecahan.
3.      Pembebanan terhadap pendapatan untuk periode berjalan atau yang akan datang.
Kos hipotesis yang sering diusulkan untuk diperhitungkan adalah bunga atas modalyang ditanamkan oleh pemilik atau pemegang saham. Biaya bunga hipotesis ini diusulkan untuk dikurangkan terhadap pendapatan untuk menghitung laba bersih, dengan gagasan yaitu karena bunga merupakan biaya produksi dan pengakuan faktor bunga hipotesis digunakan dalam pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan.
Perlakuan akuntansi sehubungan dengan kapitalisasi bunga yaitu:
1.      Bunga tidak dikapitalisasi
2.      Bunga yang dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai bagian dari kos fasilitas yang dibangun sendiri : bunga dikapitalisasi sebesar jumlah rupiah yang terjadi untuk dana pinjaman, bunga dikappitalisasi sebesar jumlah rupiah yang terjadi untuk seluruh dana yang disediakan untuk pembangunan, bunga dikapitalisasi sebesar jumlah rupiah bunga implicit dana yang tertanam dalam perusahaan.
3.      Bunga dikapitalisasi tapi tidak dimasukkan sebagai elemen kos fasilitas fisik yang dibangun sendiri.
Secara umum sedian barang dikelola dengan dasar kos, komponen kos sediaan yaitu kos produk, kos periode, kos produksi, variable kos dan absorption kos, potongan pembelian. Depresiasi adalah penurunan nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Lost atau rugi adalah penurunan ekuitas (aset bersih, transaksi periferal atau insidental, dan sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik.

Penilaian adalah proses penetuan jumalah rupiah suatu objek untuk menentukan makna ekonomik objek tersebut di masa lalu, sekarang atau mendatang. Tujuan penilaian :
1.      Menjadi salah satu langkah dalam proses pengukuran laba.
2.      Menjadi salah satu langkah dalam proses penyajian posisi keuangan.
3.      Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai oleh pelaporan keuangan.
4.      Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang memerlukan penilaian untuk kepentingan manajemen.
Makna dan dasar penilaian yaitu jika aliran kas merupakan makna informasi yang ingin disampaikan maka dasar penilaian aktiva haruslah relevan dengan jumlah tersebut. Kalau aliran dana dapat diukur dengan cukup pasti maka dasar penilaian menggunakan nilai keluaran. Kalau aliran kas tidak dapat diukur cukup jelas maka makna aliran kas bukan merupakan tujuan pelaporan aktiva aktiva maka dasar penilaian menggunakan nilai masukan.
Dasar penilaian utang adalah jumlah rupiah sumber  ekonomi atau kos yang harus dikorbankan apabila pada saat penilaian utang tersebut dilunasi dengan nilai sekarang pengeluaran kas atau pengorbanan sumber ekonomik dimasa mendatang untuk pelunasan utang bersangkutan sampai jatuh tempo. Hal ini berlaku khusus untuk utang jangka panjang. Untuk utang jangka pendek berlaku nilai yang sama, akan tetapi karena alasan kepraktisan biasanya utang jangka pendek disajikan sebesar nlai nominalnya. Nilai nominal utang dagang dapat berupa jumlah kotor faktur atau jumlah neto setelah potongan tunai.
Kendala pengukuran antara lain : ketidakpastian dari informasi akuntansi yang diharapkandan pengukuran akuntansi sering diasumsikan mengungkapkan kekayaan dalam nilai uang yang membutuhkan estimasi jumlah mendatang yang tidak pasti. Kendala objektifitas dan veriabilitas, kepetrbatasan unit moneter, dan konservatif.

No comments:

Post a Comment